January 22, 2013

Saatnya Masuk ke Dalam Wilayah Pendidikan.


Senin (8/10), Selama tiga hari Marcella Zalianty mengadakan talkshow  pada acara Edufest di Universitas Bunda Mulia. Lima sutradara perempuan - Marcella Zalianty, Happy Salma, Rachel Maryam, Olga Lydia dan Cathy Sharon- akan menceritakan lima dari sebelas cerita pendek RECTOVERSO ke dalam film layar lebar. Melalui kegiatan menyenangkan seperti ini semoga para remaja baik dari siwa sampai mahasiswa yang butuh penyaluran energi tidak sempat untuk kongkow lalu tawuran. 

@ The Universitas Bunda Mulia Grand Auditorium 
Sebuah novel yang pertama kali dengan baik menggabungkan dua unsur seni kreatif; narasi fiksi dan lagu “Dengar ceritanya baca lagunya”. Untuk pertama kalinya, lima sutradara perempuan, Marcella Zalianty, Happy Salma, Cathy Sharon, Rachel Maryam, dan Olga Lidya. Lima dari sebelas cerita pendek “Rectoverso” karya Dee (Dewi Lestari) ke dalam media film layar lebar yang akan dibintangi oleh sederet aktor dan aktris ternama seperti Lukman Sardi, Prisia Nasution, Asmirandah, Dwi Sasono, Indra Birowo, Rima Melati, Acha Septriasa dan sejumlah bintang lainnya. Film ini sendiri rencananya akan dirilis pada 14 Februari 2013 di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. 

Selama tiga hari dalam acara Edufest di Universitas Bunda Mulia, Marcella Zalianty dengan setia selalu hadir dan menyempatkan diri untuk wawancara dengan mahasiswa-mahasiswi di UBM. Menurut Marcella bila ada kegiatan menyenangkan seperti ini maka yang tawuran akan berkurang.



“Sebenarnya lebih kepada kolaborasi kita, kita sepakat bahwa film adalah bagian penting dalam budaya dan budaya bagian terpenting dalam pendidikan juga karena dalam pendidikan kita harus membudidayakan budaya kita sendiri, kita harus bangga dengan budaya kita, kita harus lebih apresiasi terhadap karya-karya anak bangsa dan dengan itu bangsa lain juga akan lebih menghargai kita, jangan hanya berbangga dengan Gangnam Style” kata Sutradara Malaikat Juga Tahu.


“Jadi seharusnya film ini sudah saatnya masuk ke dalam wilayah pendidikan dalam akademik. Karena menurut aku kalau kita ngomong mengarah kepada kemajuan dan juga pentingnya kesenian ketika itu kita mengolah rasa di dalam jiwa. Dengan begitu gua jamin yang namanya tawuran pelajar pasti berkurang” menurut Marcella Zalianty. (Vany)

No comments:

Post a Comment